“Kita harus memastikan bahwa pengelolaan sumber daya laut tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan ekosistem laut dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujar Prof. Rizal.
Kondisi ini tidak hanya merusak keanekaragaman hayati, tetapi juga memicu krisis iklim yang kian sulit dikendalikan, bahkan melahirkan fenomena baru: pengungsi iklim atau local weather refugee.
Dalam peringatan Hari Bumi Sedunia yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 April, perhatian dunia tertuju pada ancaman nyata terhadap keberlanjutan ekosistem world-wide, khususnya deforestasi hutan tropis yang terus memburuk.
Konservasi hutan hujan tropis bener-bener penting agar generasi mendatang masih bisa nikmatin keindahan dan manfaat dari kekayaan hayati yang ada. Dengan berbagai ancaman yang ada, kerja keras dari berbagai pihak harus terus dilakukan. Mulai dari diri kita sendiri, kita bisa kontribusi dalam hal kecil yang punya dampak besar.
Kondisi ini tidak hanya merusak keanekaragaman hayati, tetapi juga memicu krisis iklim yang kian sulit dikendalikan, bahkan melahirkan fenomena baru: pengungsi iklim atau weather refugee.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program itu tak hanya memberikan pendampingan ekonomi bagi masyarakat saja tetapi sekaligus mengajak masyarakat berperan aktif dalam pengelolaan dan konservasi laut.
“The bark of many trees in the forest can serve as a habitat for fungi and other modest organisms.”
Beberapa program yang akan dijalankan tahun ini, di antaranya periksa di sini kegiatan konservasi kawasan dan wisata edukasi penyu, penanaman hutan bakau sekitar Gardu Induk Sambelia, konservasi terumbu karang dan pemeliharaan transplantasi karang berkelanjutan serta rehabilitasi mangrove Pantai Utara Jawa.
Belum lagi media sosial yang bisa jadi alat buat nyebarin data penting biar makin banyak orang sadar. Dengan teknologi, kita bisa ngelaporin aktivitas ilegal yang merugikan hutan dengan cepat. Jadi, jangan ragu buat manfaatin teknologi ya, bro dan sist!
“Trees from the forest play a significant position in the whole process of photosynthesis, converting carbon dioxide into oxygen.”
Tak hanya itu, kerusakan lingkungan kini telah memicu migrasi paksa akibat bencana, dikenal sebagai local climate refugee.
Terkenal karena kecepatan dan ketangkasannya, Barakuda memainkan peran penting dalam ekosistem laut dengan menjaga keseimbangan melalui perilaku predasinya, terutama memangsa ikan yang lebih kecil. Namun, populasi mereka menghadapi ancaman dari penangkapan berlebihan dan degradasi habitat, menekankan pentingnya upaya konservasi untuk menjaga keberlanjutan makhluk menarik ini dan keseimbangan halus yang mereka berikan di dunia bawah laut.
Barakuda, anggota keluarga Sphyraenidae, merupakan ikan predator mencolok yang mendiami perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dikenal dengan tubuhnya yang ramping dan rahang tangguh yang dipenuhi gigi tajam, Barakuda adalah pemburu ulung di lingkungan laut. Warna perak mereka, sering dihiasi dengan tanda gelap, memberikan kamuflase efektif saat mereka menggunakan taktik diam-diam untuk menangkap mangsa.
Such techniques involve selective logging, reforestation initiatives, and area people involvement, all of which may aid defend and preserve our forests for foreseeable future generations.”